SABDA SANGHYANG DHARMASAKSI
Inilah sabda Sanghyang Dharmasaksi turun,
menjelaskan kembali atas Amanah dan Petunjuk dari Sang Maha Pencipta Alam
Semesta guna dipahami oleh orang banyak di Nusantara dan juga di dunia, yang
menjabarkan kembali dengan sesungguhnya dan harus di mengerti maksud dari tujuan yang sudah tergaris pada
seluruh Kitab Suci serta Sastra yang ada tersebar di seluruh dunia berada.
Sanghyang Dharmasaksi adalah saksi utama yang
diperintahkanNYA sebagai memegang langsung atas amanahNYA dimaksud, oleh Sang
Maha Pencipta Alam Semesta Alam Raya ini guna untuk mempertegas kembali akan makna
dari tafsir demi tafsir sesungguhnya itu sebagai pertandanya ada. Baik itu
tanda – tanda yang sudah terbukti kuat sebagaimana pula disebut pada akhir
zaman yang terbukti dan tergaris didalam
tafsir pada Kitab Suci dan Sastra itu tertulis pada kenyataannya tertanda.
Ditampilkannya Sanghyang Dharmasaksi, sesungguhnya
memiliki wujud manusia yang sama seperti manusia pada umumnya, guna untuk menperjelas
dan menerangi atas jalan pemikiran manusia yang semakin hari semakin tidaklah
menentu akan arah pandangnya, baik itu tentang penjabaran akan alam semesta dan
serta pula mengartikannya tafsir demi tafsir pada Kitab Suci dan Sastra dimaksud
yang sudahlah sangat jauh atas menyimpangkannya dalam pemahaman oleh segelincir
manusia yang sangat keblinger itu. Sehingga yang bukan atas KehendakNYA, manusia itu sendirilah yang merusak nama besarNya dimaksud
terjadi kini, maka terjadilah kini atas penyesatan moral dan etika yang
tidaklah dapat terbendung lagi itu tertanda, niscaya... jika tidak secepatnya dirubah dan mengikuti atas arahan pada Kitab
SuciNYA itu dimaksud, maka akan terjadilah tragedi yang sangatlah memilukan,
seperti halnya Guatemala atau didalam
penjabarannya yaitu adalah :
Gua = Lubang / Ta = Besar / Mala –
Keburukan atau :
LUBANG YANG SANGAT
BESAR DAN DALAM ATAS KEMURKAANNYA SERTA KEHANCURAN ITU AKAN TERTANDA DAN
TERJADI.
Seperti halnya Negara Guatemala itu sebagai
isyaratnya dengan titik lubangnya pula sebagai pertandanya.
Tulisan diatas bukanlah prediksi belaka dan
pula ramalan semata, akan tetapi sudahlah menjadi takdir jika manusia tidaklah
merubah atas jalan pola pemikirannya saat ini yang sudahlah tersesat, seakan
tulisan didalam Kitab Suci itu seperti halnya sudahlah pernah terjadi pada
dahulu kala.
Padahal... Negara Indonesia ini barulah seumur
jagung atas kemerdekaannya yang semu saat ini dilalui dalam prosesnya.
Jika demikian, maka kita diwajibkanlah melihat
kembali kebelakang pada abad ke 18, apakah memang sudah ada sebanyak 150 negara
dikala pada abad itu berada ?. Kini barulah memasuki abad ke 21 dimana abad
baru itu sebagai penentu yang sudahlah terhitung berkisar 183 negara.
Maka jika berhitung kembali atas peradaban yang
di akui oleh dunia pada abad ke 18 pastilah kurang dari 150 yang terbentuk.
(Perlulah anda semua
ketahui, bahwa Hadits pun mengatakan : Kelak Beliau yang disebutkan sebagai
UtusanNYA, akanlah memimpin sebanyak 150 Negara dibelahan dunia ini sebagai pertanda,
dan beberapa Negara yang tidak bergabung
masih memiliki satu atap dalam perekinomiannya. Demikianlah hadits dan
sastra itu mengatakannya dengan tegas, dan jika dipungkiri sama seperti halnya
anda menginjak-injak Kitab Suci itu sendiri).
Tidaklah Sanghyang Dharmasaksi merendahkan apa
yang sudah tergaris berdasarkan hukum sebab akibat atau hukum karma yang
tergaris itu dimaksud guna untuk dipelajari sebagaimana pula panduan hidup
manusia saat kini ada, akan tetapi Sanghyang Dharmasaksi mempertegas dan
menjelaskan dengan serinci-rincinya atas maksud dalam suatu penjabaran yang
tertuang pada Kitab Suci dan pula Sastra itu berada dengan sejujurnya atas Amanah PerintahNYA pula.
Dan serta mengingatkan kembali tentang adanya
suatu fenomena yang sedang terjadi di dunia ini, terutama di Nusantara pada khususnya berada,
baik itu iklim yang drastis yang berubah total oleh fenomena atau bahkan pula
bencana demi bencana yang menghantui seluruh umat manusia kini tertanda nyata ada.
(bagai tidur dimalam hari di atas ujung tanduk dan bukanlah di atas kekayaan
bumi pertiwi ini).
Diakui atau tidak diakui, Sanghyang Dharmasaksi
kini sudahlah turun untuk menjabarkan kembali sebagaimana atas PerintahNYA pula,
yang haruslah mempertegas apa yang sepatutnya harus dipahami oleh seluruh umat
manusia di Nusantara dan di dunia. Maka, janganlah dihina tulisan ini atas
AmanahNYA tertanda nyata, karena TELAGA AKAN TERBELAH KEMBALI DAN TERJADI KELAK
SANGAT MENYEDIHKAN.
Sehat lahir batin, adalah kunci utama sebagai
dasar guna untuk memperjelas kembali tentang Amanah ini dituliskan guna
dipahami orang banyak, walaupun ada segelincir manusia yang berusaha kuat
berbuat jahat guna untuk mengurung Sanghyang Dharmasaksi didalam sebuah sangkar,
supaya terbelenggu dan tidaklah berdaya untuk menjelaskan kembali atas
AmanahNYA itu kini tertanda.
Akan tetapi perbuatan itu hanyalah sia-sia
belaka, karna bukanlah atas kehendak oleh alam ataupun Sang Maha Pencipta Alam
Semesta ini sebagai penghukumnya.
Maka jika terjadi dan dipaksakan atas dari ke
egoan oleh manusia yang berhati iblis dengan maksud jahatnya itu, niscaya... bumi
ini akan menanggung penderitaan yang sangatlah memilukan dan terkutuk hingga
500 tahun kedepannya. Sehingga mengulangi peradaban seperti dahulu kala itu
terjadi kembali yaitu pada abad ke 14 yang dahulu banyaklah manusia yang tidak
lagi berbusana pada tubuhnya atas kebodohannya itu terjadi, serta kelak pula
diselimutinya tubuhnya itu dengan penyakit yang sangat menjijikkan dan pastilah
terjadi sebagai imbalannya.
Tubuh manusia itupun akan menjadi lebih cepat
tua seperti halnya berusia 60 tahun saja, padahal barulah berusia berkisar 20
tahun atas kehidupannya, yang dikarnakannya terjadi oleh beragam macam bentuk
radiasi – virus – kekurangan air bersih – pangan dan banyaklah hal-hal yang
sangat mengerikan akanlah nyata terjadi.
Seperti itulah jika manusia memungkiri atas
kehendakNYA berada yang sudah tergaris didalam SabdaNYA tertanda nyata jika di
inginkan manusianya kini. (sia-sialah penyelamatan itu kini sebagai pertandanya
yang tertulis pada Kitab Suci serta Sastra itu berada)
Demikianlah ungkapan diatas sebagaimana
Sanghyang Dharmasaksi menyatakan sudahlah turun untuk mempertegas dari maksud
dan tujuan atas PerintahNYA sebagai UtusanNya pula.
Dan dibawah ini mempertegas kembali riwayat
yang tertulis pada Seluruh Kitab Suci dan pula Sastra yang terkaji dimaksud itu,
untuk dipahami oleh seluruh banyak manusia di Nusantara dan juga di dunia.
Kisah penjelasan :
Pada tanggal 12 mei 2004 yaitu pada hari jumat
wage atau tertanggal 17 rabiul awal, disebutkanlah bahwa Sanghyang Dharmasaksi
kawin dilebak cawene, disebutkan didalam sastra Wangsit Prabu Siliwangi itu terkutip
dan tertandai, bahwa : katurunan dari Tapak Ki Santang yang kawin dilebak
cawene, tertulis dalam amanahnya adalah : Ulah
sinatalangke telaga bakal bedah / janganlah dihina, maka telaga akan
terbelah, maka hentakan tsunami itu memang benar – benar terjadi dan terbukti.
Penjabaran kawin dimaksud, adalah ruwatan raga diri
sebagai pula pensucian raga dengan upacara itu dimaksud, atau terproses sebagai kelengkapan
upacara kepada manusia lahir yang tahu diri atas cikal bakalnya menjadi manusia
seutuhnya.
Didalam Kitab Suci disebutkanlah pula sebagai
pernikahan suci/ ruwatan suci , maka pernikahan itu disebutkanlah sebagai
kesakralan guna untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta Alam semesta
sebagaimana pula amanah dari para orang tua masa lalu /leluhur atas perintahNYA
yang haruslah dilakukannya.
Pada tanggal 10 februari 2012 pada hari Jumat
Wage 17 Rabiul Awal, maka sudahlah terhitung 8 tahun pada tahun jawa atau
hijriyahnya yang sudahlah memasukinya, yang terkutip pula oleh sabda Jaya Baya
yaitu : Sinungkalan dewa wolu, ngasta
manggalaning ratu dan tepat pada waktu itulah fenomena diangkasa memang terjadi yang
sangat menakjubkan, yang dihiasi oleh bintang – bintang yang bersinar sangatlah
terang, gerhana matahari dan bulan pun terjadi seketika, timbulnya bintang pari
yang sangat panjang menjelajahi angkasa, serta penampakan bintang kemukus itu
terjadi pada pukul 02.00 hingga 04.00 wib, yang kemudian berdatangkannya mahluk
dari luar peradaban manusia yang tidak banyak manusia ketahui, yang
disebutkannya adalah sebagai Alien dengan pesawatnya yang disebut pula UFO
sebanyak 7 pesawat di angkasa Jabodetabek (Gn.Salak Parahyangan) berada guna
mengitarinya ( saksipun ada ).
Kini sudahlah terbukti apa yang sudah tergaris
pada sastra tersebut itu menjadi tertampak ada.(seperti semut yang berbisa /
seperti halnya nyamuk mematikan / DBD yang disebutkan pula dalam Sastra Jaya
Baya itu tertulis)
Kini untuk mempertegas kembali akan turunnya
Sanghyang Dharmasaksi kembali tertanda, maka pada tgl 12 mei 2012 menyatakan diri kembali melalui media website ini sebagai
tertandanya, bahwa Sanghyang Dharmasaksi kini sudahlah turun guna untuk
melindungi yang ingin dilindungi, bukan melindungi yang sudah menzolimi Kitab-Kitab
SuciNYA jika masih belumlah mereka itu sadar, maka mereka itu dinyatakannya adalah
sebagai musuh dari Sang Maha Pencipta Alam Semesta itu sendiri serta pula musuh
dari para leluhurnya yang suci itu di alam baka kelak, dan kelak menjadi musuh
oleh Sanghyang Dharmasaksi pula dialam baka yang tidaklah mati untuk kedua
kalinya.
Semogalah mereka manusia seperti itu dapatlah
bertahan hidup dan berumur panjang dimanapun dia berada, yaitu supaya kelompok
manusia itu dapat merasakan atas penyimpangan dan penyesatan yang ia lakukan
bersama para keturunannya atas kesalahannya guna menebusnya kelak.
Jika secepatnya sadar para manusia itu, maka
gemah ripahlah Nusantara ini berada dan pula disegani oleh seluruh Negara luar,
dan serta terbuktilah apa yang sudah tergaris didalam Kitab Suci sebagai Pemimpin
ke 150 negara di dunia atas perkembangan
kekuatan Laskar Tentara AU-AD-AL dan Laskar Bayangkara yang menjadi acuan nyata
dalam sastra yang terkaji itu dimaksud tertanda ada yang terkaji pada Sastra
Nagarakerthagama.
Didalam penjabaran seluruh Kitab Suci dan
Sastra yang tergaris itu terjadi, sesungguhnya hanyalah (1) satu wujud saja yang
tampil sebagai UtusanNYA ada, dan tidaklah ada keduanya yang tampil sebagai
utusanNYa itu tertanda berada.
Disebutkanlah dalam Kitab Suci dan Sastra yaitu
bahwa :
Sang Dewa Wisnu sebagai Penguasa Air, Sang Dewa
Brahma sebagai Penguasa Api, Sang Dewa Ganesha sebagai Penguasa Bumi, Sang
Israfil Peniup Terompet Sangsakakala sebagai Penguasa tanda (Fil = Gajah), Sang
Gajah Madha sebagai penguasa tehnologi atas sumpah palapanya, Sang Yesus
Kristus sebagai Penguasa Penyelamatannya, Sang Budha Gautama sebagai Penguasa
Budi Pekerti (ahlak), Sang Rasullulah sebagai Penguasa atas Utusannya, Sang
Raden Wijaya atau Prabu Mina Jingga (ikan Jingga) sebagai Penguasa
Kesejahteraan, Sang Aladin sebagai Penerang kisah, Sang Imam Mahdi sebagai Sang
Pengarahnya, Sang Raden Bandung Bandawasa sebagai keperkasaannya, Sang Pendeta
Tong Sam Cong sebagai simbul dalam perjalanannya, dan masih banyak lagi dalam
penyebutannya seperti halnya disebut Budak Angon / Cah Angon, Krisna,
Parikesit, Ratu adil dan lain-lainnya dalam sastra yang terkaji.
Maka pahamilah seperti halnya istri /
pasangannya yang dimaksudkannya itu sebagai pendampng kelengkapannya, seperti :
Wisnu dan Brahma adalah Laksmi dan Saraswati, Rdn Wijaya / Patih Gajah Madha /
Prabu Mina Jingga adalah Dara Jingga dan Dara Petak atau Dewi Kencana Ungu wiru
serta Dewi Anjasmara , Yesus Kristus adalah di sebut Bunda Mariam dan Putri
Raja, Muhammad adalah Hadijah dan Aisyah, Krisna adalah Rukmini dan Dewi
Dursilawati, Rdn Bandung Bandawasa adalah Roro Jonggrang (dua wanita sebagai
petinggi), Aladin adalah disebut sebagai ibunya dan putri Yasmin (seperti kisah
Yesus itu terjadi atau Rdn Bandung Bandawasa), dan banyak lagi yang terkutip
pada Sastra tersaji.
Penyebutan diatas dimaksud hanyalah satu (1)
wujud atas kehendakNYA ada sebagai utusanNYA, yang disesuaikan dengan versi
cerita untuk ramalan kedepan kala itu dituliskannya sebagai bekal yang harus
dipahami oleh orang banyak di Nusantara, baik itu versi Kitab Suci dan Seloka
Sastra itu tertanda ada.
Jika tidak dipahami pula oleh orang banyak kini
tentang adanya simbul Patih Gajah Madha, Dewa Ganesha serta sebagai penyimbulan
Dewa Tampil dengan gelarnya sebagai penguasa : Air – Udara – Tanah (darat),
maka yang disebut Laskar Tentara dan
Laskar Bayangkara tidaklah akan sempurna tanpa Panglima tertingginya itu
tertampil dimaksud sebagaimana pemilik simbulnya itu berada kini.
Begitu pula tertulis dalam Kitab Suci serta
Sastra, tentang dunia yang bercikal bakal dari Nusantara yang sudah berusia
7000 tahun ini akanlah menjadi hampa dan sangatlah menyedihkan kelak terjadi.
Niscaya akan terjadi secepatnya jika manusia
semuanya munafik, karna ini adalah AmanahNYA yang harus disampaikan kepada orang
banyak di Nusantara, jika manusia itu menzolimi seluruh tanta – tandaNYA ada
dan pula utusanNYA kini berada.
Bercikal peradaban dari Nusantara pada awal
mulanya terproses peradaban itu terjadi hingga ke seluruh dunia, maka manusia Nusantaralah
yang bertanggung jawab kembali guna pembenahan ekosistem di dunia ini berada.
Jika dipungkiri, marilah kita menghitung waktu demi waktu kelak yang terjadi. (mungkin
anda tidak akan merasakan, tetapi keturunan anda yang akan merasakannya kelak
kepahitan itu akan terjadi jika memungkiri).
Dengarkanlah sekali lagi : Janganlah dihina
kembali tulisan ini, maka kalian dan keturunan kalian yang akan menanggung
akibat akan dosanya.
Yang mendadak mati terkena bencana sudahlah
tersaring berdasarkan kehendakNYA. Yang tidak mati, maka berpikirlah kedepan
untuk anak cucunya kelak, camkan itu.
Demikianlah penjabaran tentang penjelasan atas
keterangan dimaksud diatas tertuliskan, semoga orang banyak di Nusantara haruslah
secepatnya memahami atas Amanah ini tertanda, serta janganlah menengok
kebelakang lagi, karena materi atau uang tidaklah berarti untuk kehidupan nanti
jika terabaikannya atas kutipan Seluruh Kitab Suci dan Sastra itu tergaris
terjadi.
Salamku, salam untuk dunia.
Lebak Cawene Semarang Tembayat Berseri
Dikirim pada hari Jumat Kliwon 11 – 05 – 2012.
Ttd,
Sanghyang Dharmasaksi
Ket :
Tulisan ini sangatlah sakral.... janganlah
bertindak gegabah untuk menghapusnya dan atau merubah isi bentuk tulisannya.
(berpikirlah dengan jernih untuk anda dan keturunan anda kelak.